Happy new year all.
Di awal tahun baru ini, banyak kesibukan yang menanti. Pertama menyelesaikan tesis khususnya bab 4 dam bab 5. Kedua, tugas sekolah yang tak kunjung selesai. Besok niatnya mau stay dibandung, tapi apalah daya ternyata ada agenda disekolah yaitu ngurusin e-raport. Sekarang administrasi sekolah segalanya via online. Jadi sebagai guru harus update dan melek teknologi.
Tadi pagi, rapat pertama disemester genap ini, gak banyak yang diobrolkan sih, cuma ngomongin rpp harus segera diselesaikan, perkenalan dengan pengawas baru dan pengumuman pengisian e-raport besok. Sebenarnya gampang sih cuma tinggal masukin nilai siswa aja. Cuma masalahnya pengisiannya ini harus online dan pake server sekolah jadi gak bisa dikerjain dirumah, harus disekolah. Tak apalah. Nikmatin aja.
Jadi agenda sekarang ini: ke bandung, niatnya nanyain ke teman hal yg gak dipahami terkait tesis saya. Udah gitu selesaikan. Besok subuh ke subang lagi ngisi e-raport. Dan langsung cus ke bandung lagi. Kamis jumatnya izin dulu disekolah deh. Gak apa apa kali yah.
Semoga di izinkan. Aamiin. Dna semoga tesis saya bisa cepat selesai dan segera di acc dan cepet sidang. Aamiin.
Ada hal yang menarik hari ini. Ketemu guru bahasa inggris saya sewaktu smp. Dan beliau masih ingat nama saya. Seneng banget. Hehehe hal kecil seperti iti ternyata membuat senang.
Jadi pelajaran buat saya. Saya Sebagai seorang siswa dan saya diingat namanya oleh guru saya, saya senang. Jadi sekarang saya yang sebagi guru berarti harus terbiasa mengingat nama siswa siswa saya meski jumlahnya banyak. Karena hal kecil seperti itu akan membuat siswa senang.
Jika siswa merasa senang dan nyaman terhadap gurunya akan lebih mudah dalam proses pembelajaran dikelas.
Menjadi guru itu tidak mudah. Bukan sekedar menjelaskan materi tapi juga mendidik siswa sehingga menghasilkan siswa yang berkarakter baik. Sulit tapi harus dijalani. Saya memang bukan guru yang baik, saya masih harus banyak belajar akan kesabaran. Saya masih kesal jika siswa ribut, saya masih mudah marah jika siswa tidak memperhatikan, saya masih emosi ketika siswa nilai kecil, saya masih marah ketika siswa tidak mengerjakan tugas. Terkadang saya merasa benci kepada siswa siswa yang nakal. Padahal seharusnya sebagai seorang guru, tak pantas untuk membenci siswa siswanya. Yang perlu dibenci hanya sikapnya jangan orangnya. Mereka nakal punya alasan. Sebagi seorang guru seharusnya bisa merangkul dan membimbing siswanya. Makanya saya masih perlu banyak belajar lagi bagaimana membimbing siswa, kesabaran membimbing siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar