Tahun ini, tepat 4 tahun saya menjadi pengajar. awal lulus kuliah, saya mencoba melamar ke beberapa sekolah dan bimbel, dipikiran saya pada saat itu, dimana pun mengajarnya tak masalah, yang penting cari pengalaman dulu. singkatnya, saya diterima di satu sekolah dekat dengan rumah, kurang lebih 30 menitan saja jarak antara rumah dan sekolah ini. kebetulan sekolahnya masih baru jadi pengajarnya masih sedikit dan memang butuh banget. karena jumlah kelas nya hanya sedikit jadi saya hanya dapat 6 jam mengajar saja. dan hanya diberi 1 hari saja untuk mengajar. kata bagian kurikulum saya mengajarnya disatu harikan agar tidak harus bolak-balik, supaya tidak berat diongkos katanya. hehehe. maklum sebagai pengajar honorer, insentif yang diberikan memang tidak begitu besar, apalagi jam yang diberikan juga cuma 6 jam saja.
Saya senang mengajar di sekolah tersebut, pengajar yang lainya baik dan pengertian. anak-anaknya pun tidak begitu bermasalah. hehhe hanya masalah disiplin waktu saja hehehe. ohhh iya dari tadi saya bilangnya pengajar bukan guru atau pendidik. rasanya saya belum pantas disebut guru atau pendidik, saya masih belajar untuk menjadi guru atau pendidik. masih jauh dari kata tersebut. jadi saya memakai kata pengajar saja yah. hmmm. kita lanjutkan.
Sebagai seorang yang baru lulus kuliah, rasanya saya gak bisa diam saja dirumah, apalagi hanya ngajar cuma 1 hari. bertepatan saya diterima di sekolah tersebut, saya dapat telpon dari salah satu bimbel terkenal didaerah saya, bahwa lamaran kerja saya sudah dilihat dan saya bisa mengikuti tes tulis terlebih dahulu. dan tes tulisnya itu besok langsung. saya langsung mengiya kan dan besok nya saya tes tulis tanpa persiapan apa pun. singkatnyya tes tulis lulus, dan besoknya langsung tes mikroteaching. soal ini pernah saya cerita di postingan sebelumnya Hal yang Menarik Menjadi Pengajar Ganesha Operation Subang (GO).
Singkatnya saya pada saat itu diterima di sekolah dan di bimbel. jarak dari rumah ke sekolah cuma 30 menit, sedangkan jarak dari rumah ke tempat bimbel 1 jam saja jika pake kendaraan sendiri. kalau via angkutan umum bisa sampai 1 jam 30 menit. dibimbel saya ditawari untuk menjadi pengajar kontrak. pengajar kontrak itu mengajar dari hari senin-sabtu dari jam 10.00-18.00. sebenarnya jam mengajarnya dimulai dari jam 14.30-18.00. sedangkan dari jam 10.00-14.30 tugas dari pengajar kontrak adalah tugas administrasi seperti persiapsan materi, membuat laporan kegiatan harian, membuat student intimacy (SI), sebenarnya tugas administrasinya tidak begitu banyak, jadi terkadang di jam tersebut banyak diamnya. paling yang dilakukan adalah mempersiapkan materi agar pada saat mengajar bisa lebih mantap. awalnya aga bingung sih apakah ambil tawaran pengajar kontrak atau tidak, berhubung disekolah cuma 1 hari dan hari lainnya banyak nganggurnya akhirnya saya memutuskan mengambil kerjaan di bimbel sekaligus mengajar di sekolah.
Awal-awal masih bisa menyesuaikan jadwal disekolah dengan di bimbel. tapi lama-lama kerjaan dibimbel ternyata melelahkan karena harus ikut promosi juga dan waktu promosi itu biasanya dipagi hari jadi pasti mengganggu aktivitas mengajar di sekolah. akhirnya setelah 1 tahun setengah mengajar di sekolah dan di bimbel akhirnya saya resign dari sekolah karena merasa malu karena sering izin untuk kerjaan di bimbel. saya lebih memprioritaskan bimbel karena pada saat itu saya kerja kontrak dan ada hitam diatas putih jika saya harus resign bukan pada waktunya maka akan ada penalty.
Sebenarnya banyak pertimbangan untuk memilih antara sekolah dan bimbel pada saat itu. karena saya banyak kerja di bimbel otomatis saya tinggal dekat dengan tempat bimbel. dan ini membuat jarak kerja ke sekolah menjadi cukup jauh. perlu 2 jam perjalanan ke sekolah. dimana saya harus berangkat pukul 5.00 supaya tepat jam 7.00 nyampe sekolah. karena cukup melelahkan dan rasa malu karena sering izin untuk tidak ke sekolah, dan jika rapat tidak bisa hadir karena kerjaan di bimbel, dan kontrak kerja dibimbel masih belum selesai akhirnya saya memutuskan untuk resign. saya tidak ingin mendapat gaji buta. ngajar tidak gajian iya. hehehe. mohon maaf yah. mungkin ini terdengar saya sangat egois. entahlah, rasaya pada saat itu saya merasa bingung untuk memilih resign.
Setelah saya resign dari sekolah, saya tidak berhenti untuk mengajar di sekolah. saya mencoba melamar ke sekolah yang dekat dengan tempat bimbel dimana saya bekerja. beruntung ada teman yang nawarin, katanya ada lowongan pengajar IPA. berhubung teman saya ini mau pindah ke luar kota. jadi saya diminta untuk menggantikan beliau. alhamdulillah akhirnya saya bisa mengajar lagi di sekolah. hehehhe.
September 2015 saya beralih status dari kontrak ke pengajar freelence, dan itu lebih leluasa. lebih banyak waktu. dan bisa mengajar di sekolah dan di bimbel lebih free. sudah 2 tahun berarti saya sekarang menjadi pengajar freelence di bimbel. sebenarnya jika harus memilih menjadi pengajar kontrak atau freelence di bimbel itu hmmmmm rasanya saya akan memilih freelence. meskipun untuk gaji pengajar kontrak itu cukup besar tapi waktu kerja lebih banyak. sedangkan pengajar freelence gaji tidak menentu tapi waktu kerja lebih leluasa jadi bisa kerja selain di bimbel. hehehe.
Awal mengajar dibimbel, tujuannya adalah ingin bisa mengajar materi lebih menyenangkan. ingin siswa bisa paham apa yang saya ajarkan, dan ingin membuat proses pembelajaran menyenangkan. kenapa saya memilih bimbel ini? karena dulu sewaktu saya SMA saya pernah menjadi murid bimbel disini. dan ternyata pengajar-pengajar dibimbel tersebut keren-keren. cara ngajarnya bagus banget. makanya saya ingin seperti mereka. ingin bisa mengajar seperti mereka, menyenangkan dan belajar jadi tidak terasa, materi susah menjadi mudah. keren abis lah. katanya menjadi pengajar di bimbel tersebut itu ada palatihannya makanya bisa sehebat itu. dan ternyata benar. ketika saya diterima di bimbel tersebut saya tidak langsung mengajar, saya disuruh melihat pengajar senior bagaimana mereka mengajar. kemudian ada pelatihan bagaimana saya harus mengajar. kemudian saya disuruh mengajar kemudian dikomentari oleh sesama pengajar yang lainya. kami dilatih oleh pengajar dari bandung. keren abis lah. banyak pengalaman yang dapat diambil. tidak rugi bisa mengajar di bimbel ini.
Sebenarnya ada plus minusnya mengajar di sekolah mau pun di bimbel. tapi nikmati saja. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar