Niat awal saya menjadi pengajar di bimbingan belajar adalah agar dapat menjadi pengajar yang menyenangkan, dapat ilmu mengajar yang menyenangkan, dapat tips dan trik bagaimana agar materi mudah diajarkan. itulah niat awal saya menjadi pengajar di sebuah bimbingan belajar. hal ini dikarenakan pada saat itu saya belum punya pengalaman mengajar selain mengajar pada saat PPL saja. Selain itu ketika saya masih duduk di bangku SMA saya kagum dengan sosok pengajar kimia yang muda dan ceria serta dapat mengajarkan materi yang menurut saya di sekolah itu adalah materi yang sulit tapi ketika diajarkan oleh beliau ini materi tersebut sangat mudah saya terima dan pahami. pengajar tersebut adalah pengajar di salah satu bimbingan belajar yang sekarang saya bekerja. meski sekarang beliau sudah dipindah tugaskan tapi cara mengajar beliau yang membuat saya kagum menjadi motivasi saya untuk mengajar di bimbel ini. beliau sempat mengatakan kalau dulu dia tidak seperti ini, beliau orang yang pemalu, bahkan untuk menatap siswa nya saja beliau malu. pada saat itu saya tidak dapat membayangkan sosok beliau yang digambarkan sebagai sosok yang pemalu, karena beliau yang sekarang benar-benar sosok yang sangat percaya diri jauh dari kata pemalu. beliau bilang hal ini karena beliau belajar, di bimbingan belajar ini beliau diajarkan agar menjadi percaya diri. karena hal itu lah maka saya bekerja di bimbingan belajar ini.
awalnya coba-coba memasukan surat lamaran, teryata ada panggilan untuk tes tulis, tes mikroteaching dan tes wawacara dan akhirnya diterima sebagai pengajar kontrak selama 1 tahun. pada saat itu saya belum diizinkan untuk mengajar, selama 1 minggu saya harus observasi cara mengajar yang dilakukan oleh pengajar-pengajar senior. setelah itu ada pelatihan selama seminggu yang dilakukan di cabang masing-masing namun pemateri yang menyampaikan materinya adalah dari pusat yaitu dari bandung langsung. dari pelatihan itu saya banyak masukan bagaimana mengajar, materi apa yang sulit diajarkan dan bagaimana menyederhanakannya. bagaimana agar tidak merasa gugup ketika pertama kali mengajar, pokoknya dari pelatihan tersebut banyak manfaat yang saya dapat dan membuat saya siap untuk mengajar di kelas. saya tidak merasa rugi mengajara di bimbel malah banyak hal yang saya dapatkan. ^_^
- Pakaian harus rapi tapi tidak mencolok. kesan pertama itu penting.
- Perkenalkan diri dengan antusias tapi tidak lebay. ^_^ usahakan siswa mengenal nama kita atau inisial pengajar. jangan sampai siswa hanya tahu bapak biologi atau ibu biologi.hehehe ^_^ jika mereka kenal nama pengajar artinya siswa tersebut mulai tertarik sama pengajarnya.
- Menjadi pengajar bimbel itu , selain punya pengetahuan yang bagus juga harus dapat menarik perhatian dan motivasi belajar siswa. ketika mengajar jangan sampai terlalu terfokus pada materi yang diajar, sesekali selingi dengan percakapan dengan siswa yang dapat memotivasi mereka. intinya ada interaksi antara siswa dan pengajar.
- siapkan materi 2 bab sebelum dan 2 bab setelah dari bab yang dijadwalkan. terkadang jadwal tiba-tiba ada perubahan, ketika kita sudah mempersiapkan, kita tidak akan merasa terbebani ketika ada perubahan jadwal.
- siapkan game, brain game, tebak-tebakan atau semacamnya untuk jadwal break selama 5 menit agar siswa tidak bosan dalam belajar.
- Yang terakhir dan yang terpenting adalah harus dekat dengan siswa, usahakan hapal nama siswa dan dari sekolah mana dia berasal. sering mengobrol dengan siswa. harus ada interaksi dengan siswa. hal ini penting karena jika mereka merasa dekat dengan kita apa yang kita ajarkan ke mereka, maka mereka akan menerima nya dengan senang hati. apalagi jika ada pengangketan kepuasan mengajar, siswa yang dekat dengan pengajar akan memberikan nilai bagus dibandingkan siswa yang tidak dikenal oleh pengajar tersebut. ini berdasarkan pengalaman, ada 2 pengajar mata pelajaran yang sama, sebut saja pengajar A dan pengajar B. menurut saya, penguasaan materi pengajar A jauh lebih bagus dari pengajar B, tapi interaksi dan kedekatan dengan siswa pengajar B lebih bagus dibandingkan dengan pengajar A. ketika ada pengangketan ternyata pengajar B hasil angketnya lebih bagus dibandingkan dengan pengajar A.
itulah beberapa hal kecil dari pengalaman saya sebagai pengajar bimbel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar